Nama: Putu Angga Kusuma
NIM: 2005551061
Prodi/Fakultas/Universitas: Teknologi Informasi/Teknik/Udayana
Mata Kuliah: Manajemen Layanan TI (A)
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Information Technology Infrastructure Library
Data IT yang jumlahnya ribuan, tentu harus disimpan pada sistem yang tepat dalam perusahaan. Information Technology Infrastructure Library menjadi pilihan yang tepat bagi perusahaan sebagai sistem pengelolaan.
Information Technology Infrastructure Library adalah hasil dari meningkatnya teknologi informasi secara eksponensial. Organisasi/perusahaan yang menggunakan IT harus memiliki rasa ingin tahu sehingga dapat berkembang dan beradaptasi terhadap perubahan. Mereka juga memerlukan pedoman, petunjuk terkait dengan ITSM. Untuk menjembati hal ini, munculah framework ITIL yang dapat menampung dan menata hingga jutaan bentuk data IT.
Apa itu ITIL?
ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan kerangka kerja (framework), sekumpulan best practices, dan pedoman manajemen layanan TI (IT Service Management atau ITSM). Informasi yang ada berupa penjelasan mengenai ITSM pada suatu organisasi/perusahan yang diperlukan di dalam penyediaan service, penentuan keputusan, penggunaan IT, penentuan tujuan bisnis dan hal berbasis IT.
ITIL pertama kali dikeluarkan oleh OGC (Office Government of Commerce) di Inggris pada tahun 1980, ketika masifnya penggunaan IT pada perusahaan/organisasi disertai dengan manajemen IT di dalamnya.
Waktu rilis ITIL hingga sekarang
1. ITILv1 rilis tahun 1980 (awal masifnya penggunaan IT)
2. ITILv2 rilis tahun 1990 (awal masifnya penggunaan IT dan internet)
3. ITILv3 rilis tahun 2000 (awal masifnya internet untuk industri/bisnis (era dot com))
4. ITILv4 rilis tahun 2019 (industri 4.0).
Bagaimana Peran ITIL?
ITIL menawarkan sebuah pendekatan (approach) terbaik untuk penyediaan layanan berbasis IT dan manajemen layanan berbasis IT pada perusahaan/organisasi/instansi.
Pendekatan yang ditawarkan berbasis best practice di sektor publik, swasta, dan internasional. ITIL dapat digunakan oleh semua perusahaan dan membantu untuk mencapai tujuan bisnis melalui manajemen resiko secara efektif. Selain itu, ITIL dapat membantu memingkatkan hubungan antara perusahaan dengan publik karena lebih menghemat anggaran dan biaya serta menciptakan lingkungan IT yang bebas dan dinamis. Contoh perusahaan yang memakai ITIL: Telkom, Pertamina, IBM, Microsoft, Honda, Toyota, dan HP.
Apa Manfaat ITIL?
1. Meningkatkan Return on Invenstment (Rol) di bidang IT
2. Meningkatan kapabilitas dan produktivitas
3. Meningkatkan kepuasan pengguna
4. Meningkatkan pendapatan dan hasil pemanfaatan aset perusahaan
5. Meningkatkan hubungan baik antara perusahaan/instansi dengan publik
6. Membantu perusahaan/organisasi untuk mengikuti perkembangan terkini di bidang IT beserta dengan perubahan-perubahan
7. Membantu proses integrasi layanan berbasis IT.
ITILv3 vs ITILv4
Hingga tahun ini, penggunaan ITILv4 menjadi yang paling banyak digunakan dan beberapa masih menggunakan ITILv3.
ITILv3 memiliki 24 buah proses layanan, dimana ITIL versi sebelumnya hanya memiliki 10 buah proses layanan. ITILv4 memperkenalkan adanya siklus hidup layanan yang dipecah menjadi lima tahapan, yaitu:
1. Strategi Layanan
2. Desain Layanan
3. Transisi Layanan
4. Operasi Layanan
5. Peningkatan Layanan Berkelanjutan.
Perbedaan mendasar antara ITILv3 dan ITILv4 adalah adanya tambahan best practice dan sejumlah materi/panduan baru mengenai integrasi. ITILv4 dirancang agar lebih dapat disesuaikan dan fleksibel, menawarkan pandangan holistik yang lebih baik dan berfokus pada konsep biaya, hasil, risiko, dan nilai. Selain itu, terdapat kelebihan lain dari ITILv4, yaitu:
1. Peningkatan kolaborasi bisnis antara penyedia dan pengguna layanan
2. Memfasilitasi proses komunikasi pada seluruh organisasi/perusahaan
3. Mendukung integrasi Agile dan DevOps lainnya ke dalam strategi-strategi ITSM.
ITILv4 memiliki sembilan prinsip dasar saat diimplementasikan pada organisasi/perusahaan, yaitu:
1. Collaborate
2. Work Holistically
3. Focus on Value
4. Design for Experience
5. Start where you are
6. Progress iteratively
7. Observe directly
8. Be transparent
9. Keep it simple.
SUMBER:
Pemaparan materi pertemuan ke enam dari Dosen Pengampu I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Komentar
Posting Komentar